Halaman

Selasa, 30 Maret 2021

idealisme bermasyarakat, tahan goncang dan tak mudah goyah

idealisme bermasyarakat, tahan goncang dan tak mudah goyah

 Setiap individu selaku anggota masyarakat punya identitas pribadi yang secara prinsip berbeda satu sama lain. Antar anggota keluarga, wujudan jati diri bisa tampak lain. Urutan kelahiran tidak otomatis identik dengan tingkat kedewasaan, kematangan hidup.

 Dorongan untuk saling membutuhkan serta semangat menjaga persatuan, menjadikan lingkungan tempat tinggal tampak hidup. Perubahan diri sejalan dengan laju waktu, disikapi dengan wajar, alami dan tetap saling jaga.

 Dalil jaga jarak ikuti protokol kesehatan, standar dunia, ketika bangsa bersatu, bersinergi hadapi agresi pandemi covid-19. Kehidupan di rumah saja menimpa pihak penuntut ilmu, pencari nafkah maupun kalangan profesi umum, khusus maupun spesialis. Motivasi menggugah inspirasi, inisiatif, kreativitas, produktivitas agar jangan berlarut dalam larutan pahitnya mempertahankn kehidupan.

 Kebutuhan akan pengakuan atas jati diri, pada kondisi tertentu mempengaruhi stabilitas jiwa raga. Salah pilih pintu masuk, keliru tentukan kendaraan politik pengantar. Lebih parah ketimbang salah gaul, keliru pilih teman gaul. Cita-cita untuk meningkatkan kapasitas diri, masuk ke tataran, tatanan bernegara. Kendati mendapat dukungan, dorongan, ungkitan bahkan tarikan, katrolan bukannya jalan kian mulus. 

Asas bebas meyakini kepercayaan – mempercayai keyakinan, memperjelas daya saing kehidupan bernegara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar