cepat puas diri plus gampang putus asa
Bukan kejadian kejiwaan yang terjadi pada diri seorang anak manusia. Disebut jauh dari dalil religi, keagamaan, pihak tersebut tak mau kasus berlapis disebut-sebut percuma. Soalnya, kian diumbar untuk konsumsi khalayak umum merasa dirinya sudah tak layak. Sebaliknya, popularitas, pentenaran, kesohoran diri kian terumbar gratis dan tidak sia-sia berani malu.
Aksi koreksi diri selaku jalan tengah judul, zone netral, setara dan seimbang. Titik sentral diri yang tarik ulurnya sulit ditebak. Antar pendekatan bisa beda kesimpulan. Ketetapan Allah SWT tetang nasib dan perjalann hidup umat manusia. Tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) untuk semua ciptaan-Nya. Allah SWT menciptakan orang untuk menjadi khalifah di muka bumi. Manusia merasa punya hak untuk berbuat sesuka hati, suka-suka sesuai tuntunan akal sehatnya. Sinyalemen malaikat bahwa manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi dan akan saling menumpahkan darah.
Salah berkelanjutan tanpa koreksi zaman. Kejadian sedang, masih, selalu dan akan terjadi sejalan dengan laju waktu. Manusia tanpa sadar kemanusiaan terbelenggu dengan keseimbangan alam. Juga tidak atau memang begitulah manusia sesuai perspektif manusiawi. Berada pada satu pihak secara menerus nyaris permanen, tanpa mampu paham dengan dunia lain. Ibarat sudah pakai kacamata kuda, duduk manis di bawah tempurung. Aman nyaman di bawah naungan ketiak asing.
Gaya hidup lanjut tanpa gampang terkejut. Kuping anak cucu keturunan pribumi nusantara, lebih akrab, terbuka, sentimen positif dengan sebutan ‘kaget’ ketimbang ‘kejut’. Penyuka pengharap uang kaget menjadi budaya budi upeti. Strata khusus menjadi kursi kagetan, kursi tiban. Mendapat kejutan hidup, bisa surprise bisa sebaliknya. Konotasi cobaan hidup, uji nyali hidup di dunia.
Gila tak ada hubungan diplomatik dengan sakit jiwa. Unsur kekerabatan masih
kental. Lema ‘gila’ bukan lawan kata ‘waras’. Betapa anak manusia yang gila
jabatan, gila pangkat, gila hormat, gila dunia, jelas benderang adalah orang
waras, cerdas dan berani malu demi tujuan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar