Halaman

Kamis, 04 Maret 2021

#NKRI harga mati vs destinasi wisata mo-limo

 #NKRI harga mati vs destinasi wisata mo-limo

 Keberhasilan program pemerintah dalam mempromosikan sektor pariwasata yang dimulai sejak tahun 1991 melalui program Visit Indonesia Year. Makanya, di tahun 2021, pasti akan lebih mulia plus 3x usaha aksi menjual kemolekan nusantara. Diimbangi dengan gaya manusia modern kelas dunia bebas interaksi dengan bangsa mancanegara di negeri sendiri.

 Pemerintah meningkatkan daya saing kepariwisataan Indonesia melalui berbagai program kerja dan strategi. Program pembangunan pariwisata fokus pada program empat pilar pengembangan kepariwisataan yaitu: destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, dan pengembangan kelembagaan pariwisata (UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan).Kerangka strategi dikembangkan dalam rangka merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan kepariwisataan. Program-program tersebut dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan yang bersumber dari pengeluaran pemerintah ‘government spending’ (APBN).

 Renstra Kementerian Pariwisata 2015-2019 menyajikan kinerja, kisah sukses bahwa telah melakukan berbagai kegiatan sepanjang 2011-2014 antara lain mengikuti 360 event promosi diluar negeri, 174 bursa pariwisata, 56 sales mission, dan 130 festival indonesia di pasar luar negeri, dan pembentukan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) dibeberapa negara. Kemenparekraf juga melakukan kegiatan fam trip dengan mengundang peserta nasional dan internasional dan mendukung 430 event promosi dalam negeri.

 Beberapa indikator target yang direncanakan dapat dicapai (jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, jumlah kunjungan wisatawan nusantara, kontribusi terhadap PDB, dan kontribusi terhadap tenaga kerja) dan menurut index daya saing pariwisata yang dikeluarkan oleh World Forum Economic  dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TCCI) peringkat Indonesia menunjukkan peningkatan yang significan (tahun 2009 peringkat 81 dan tahun 2015 peringkat 50). Secara umum, menurut data TCCI Indonesia memiliki keunggulan daya saing wisata di pilar daya saing harga, sumber daya alam, dan prioritas pemerintah terhadap sektor pariwisata. Sementara, pilar infrastruktur (kepariwisataan, darat dan pelabuhan, dan udara), kelestarian lingkungan, dan kesehatan dan kebersihan adalah sektor yang masih perlu dibenahi untuk meningkatkan daya saing kepariwisataan Indonesia. (diolah dari sumber Kajian . . . DJA 2016). [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar