nama baik wujudan kebaikan diri
Judul memang bisa selaku aforismea atau ungkapan. Hari baik, waktu baik menurut ramalan, malah memposisikan status ‘baik’ menjadi kontras dengan baik itu sendiri. Kondisi adab tertentu seperti pasal yang meringankan. Kemungkinan antara peluang dan harapan, masuk wilayah harga mati. Maskud kata, penamaan salah nama ada konsekuensi logis.
Pakai nama komersial agar mudah diingat dan sekaligus dilupakan oleh waktu. Ganti nama, balik nama atau terapkan nama imbuhan silsilah agar tenar, kesohor. Semakin “bernama baik” kian buka isi perut. Titik tengah makna nama sesuai dalil urai nama. Kewajiban orang tua memberi nama plus celukan anaknya. Jangan asal comot dikira keren.
Keberatan nama, nama diri tak menyiratkan makna, karakter, akhlak. Nama diri selain identitas, ternyata sarat tafsir. Tiap orang tua punya rumusan mereka-reka nama yang pas untuk anaknya. Ikrar ‘nama baik’ yang disuratkan secara formal. Menentukan perjalanan hidup. Jauh dari hakikat pertaruhan hidup. Nama kodian bukan kendala jika banyak saingan sesama orang baik.
Berbaik nama dengan diri sendiri sangat dianjurkan oleh semua pemunya laku kebaikan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar