legit minim, sarat rasa imitasi
Simak cerdas judul “awas barang tiruan! padahal yang dipromo imitasi” sah final 4/1/2020 5:01 AM. Singkat kata, terjadilah prosese pembodohan berlapis. Dari mana mulainya, sama saja. Bak lingkaran setan, koalisi demit atau segitiga tipu-tipu. Bagi pemilik stasiun layar kaca, yang penting ada pemasukan Rp. Soal mendidik atau tidak, kembali ke asas “e g p”.
Makanya, ujarnya ki dalang Sobopawon, memang sulit mencari rute bebas hambatan jalur bebas cegatan. Ada saja pihak yang ahli di bidangnya. Dengan keahliannya ini, maka semua yang dilakukan – asal diterima oleh publik – menjadi konstitusional.
Hak konstitusional warga negara merupakan hak yang diberikan oleh negara yang diberikan oleh karena status kewarganegaraan yang terlegitimasi dalam UUD NRI 1945. Hak ini merupakan hasil legitimasi yang diakui dalam konstitusi maupun peraturan perundang-undangan lainnya. Dapat dikatakan hak konstitusional merupakan hak warga negara.
Demikianlah adanya. Di negara semaju apapun, namanya politik bisa menjadi hak milik keluarga. Bahkan soliditas sebuah negara karena stabilitas politik. Nusantara nan hijau, dukungan dan jamininan multipartai hanya sekedar pemantas dan pemanas pesta demokrasi. Antusias parpol tidak identik dengan gairah pengguna hak politik yang berhak memilih saja. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar