Halaman

Senin, 14 Oktober 2019

simak ulang kredo "kembo" wong Jawa nusantara


simak ulang kredo "kembo" wong Jawa nusantara

Kemanapun orang atau wong Jawa bermukim. Bahkan sampai ke negeri orang. Tetap membawa adat istiadat, tata krama, norma kehidupan bermasyarakat. Tak jarang, umat Islam sholatnya tetap ngadep kulon.

Sudah suratan sejarah nusantara. Kendati sudah bergelar akademis melebih panjang nama diri. Watak gawan bayen tetap membara. Lidah merasakan asam garam impor, tetap sebegitunya. Mata dan kulit merekam cuaca 4 musim, tetap seperti apa adanya. Adanya apa.

Didera kehidupan berpolitik serba rupa, aneka wacana. Asas tepo sliro menanjak menjadi ingsun téga.

Jadi, bermula dari kata kunci ingsun téga menjadi modal berjangkitnya filosofil, filsafat, falsafah atau formulasi kredo “kembo”. Semangkin bernas jika pemirsa punya daya dong terhadap ombo jangkahé vs dhowo cangkemé. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar