manusia sebagaimana
mestinya
Sejak itu. Aneka
versi primbon tebak mimpi, nyaris sepi. Bunga tidur malam hari sebagai berita
ringan, ulangan kejadian. Selama tidur, ybs bebas hukum Allah swt. Ruh sang
penidur, dalam genggaman-Nya. Wudhu dan berdoa jelang lelap malam. Agar saat
ruh tetap di tangan-Nya. Kita dalam kondisi siap.
Ketika ternyata
manusia masih berkesempatan bangun pagi. Semata Allah swt memberi kesempatan
menambah amal ibadah, amal kebajikan.
Akankah selama
ruh kita dalam genggaman-Nya. Terjadi pembaruan, peremajaan alias diservis,
direparasi bahkan diisi ulang. Di tangan Yang Maha Pencipta, ruh manusia
kembali fitrah. Wallahu a’lam.
Kemampuan akal
dan ilmu manusia. Tidur malam, sesuai firman-Nya liwat Al-Qur’an, bisa
multimakna. Kehatihatian kita menyimak hakikat dimaksud. Semakin menambah rasa
syukur. Hati menjadi bening. Setelah sehari terkontaminsasi sibuk uber urusan
dunia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar