Halaman

Minggu, 27 Oktober 2019

manusia sebagaimana mestinya


manusia sebagaimana mestinya

Sejak itu. Aneka versi primbon tebak mimpi, nyaris sepi. Bunga tidur malam hari sebagai berita ringan, ulangan kejadian. Selama tidur, ybs bebas hukum Allah swt. Ruh sang penidur, dalam genggaman-Nya. Wudhu dan berdoa jelang lelap malam. Agar saat ruh tetap di tangan-Nya. Kita dalam kondisi siap.

Ketika ternyata manusia masih berkesempatan bangun pagi. Semata Allah swt memberi kesempatan menambah amal ibadah, amal kebajikan.

Akankah selama ruh kita dalam genggaman-Nya. Terjadi pembaruan, peremajaan alias diservis, direparasi bahkan diisi ulang. Di tangan Yang Maha Pencipta, ruh manusia kembali fitrah. Wallahu a’lam.

Kemampuan akal dan ilmu manusia. Tidur malam, sesuai firman-Nya liwat Al-Qur’an, bisa multimakna. Kehatihatian kita menyimak hakikat dimaksud. Semakin menambah rasa syukur. Hati menjadi bening. Setelah sehari terkontaminsasi sibuk uber urusan dunia. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar