Halaman

Rabu, 30 Oktober 2019

cuci gudang politik nusantara, semi koalisi vs koalisi semu


cuci gudang politik nusantara, semi koalisi vs koalisi semu

Pura-pura mau tahu apa itu sistem politik. Saudara dekat praktik demokrasi. Saudara seayah dengan pendidik politik. Agar terlihat agak sedikit tahu, dekati dengan pola tata niaga. Dari hulu hingga ke hilir, simak bagaiman kisah suksesnya. Padahal, dalam hati mengakui apa adanya. Bahwasanya, bahkan praktik Pancasila, tergantung jurus yang dipakai pihak penguasa.

Orang lupa dengan penerapan, perwujudan wilayah adat politik nusantara. Melek politik anak bangsa pribumi, masih beranjak dari pola nasakom Orde Lama. Anak cucu ideologisnya masih bercokol secara terbuka. Riwayat kebangsaan tentang rasa nasionalisme tak identik dengan pergerakan politik.

Namanya politik, pakai jurus apa saja, dihalalkan. Pakai motif manapun, sah-sah saja.

Singkat kata. Tontonan anyar terbarukan di panggung syahwat politik nusantara. Politisi sipil tiarap di tengah duel bebas antar kawanan serdadu. Rekam jejak penguasaan teritorial, sistem komando, wawasan nusantara, bela negara maupun daya jelajah sebagai menu harian. Menjadikan militer sigap 24 jam.

Penyakit bisnis militer plus APBN 2020 bhayangkara masuk 3 besar, bukan jaminan untuk fokus pada tugas dan fungsinya. Larangan untuk tidak masuk partai politik, malah dapat angin surga dari penguasa. Wewenang sistem hankamnas, menjadikan mereka penentu nasib politik nusantara.

Karakter dasar negara berkembang, tampak pada kawanan politisi sipil merasa berklas di bawah tempurung zonasi nusantara. Pembibitan dari bawah, mulai dari nol. Mirip menyusun timnas bal-balan. Terhibur karena ada laga sesuai kelompok umur. Pelipur lara jika didaulat sebagai tuan rumah ajang non-nasional.

Rakyat berharap, semoga stok lama, pemain lama sudah saatnya masuk kotak. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar