inovasi informasi liwat
media massa
Gizi buruk (malnutrisi)
merupakan kondisi yang sangat terkait dengan kondisi perekonomian yang rendah
dimana makanan sehat sangat sulit didapat. Secara umum, prevelansi gizi buruk
dan kurang gizi di Indonesia adalah.
Indonesia menghadapi
berbagai masalah dalam mencapai pekerjaan layak, mencapai pekerjaan penuh dan
produktif serta pekerjaan layak untuk semua orang termasuk perempuan dan anak
muda.
Pendapatan, penghasilan yang mencukupi merupakan unsur penting untuk
memastikan kesejahteraan para pekerja dan pekerjaan layak. Kedua hal ini diukur
dalam hal jumlah dan pendapatan, penghasilan terukur. Pekerja menerima pendapatan, penghasilan yang layak
untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Distribusi pendapatan dan kemiskinan diukur
dengan dua indikator: angka upah rendah dan angka pekerja yang miskin.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bela
negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa
raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Sadarbela negara itu hakikatnya kesediaan, kesigapan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman
nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan negara.
Masalahnya, beda pilihan pada pilpres 2019 masih
berlanjut. Anak bangsa pribumi nusantara yang kelebihan gizi, merasa layak
berijar bebas di media massa, media turunan, media sejenis, media sampingan. Sedemikiannya,
sampai sigap 24 jam, siap melibas lawan sampai tuntas. Sedia mati demi bela majikan,
jaga juragan.
Daya retak bangsa vs daya rekat bangsa, tergantung melek
jejaring media sosial.
Melek jejaring media sosial memang tidak menjamin si
peolok-olok politik menjadi kaya, tapi setidaknya ybs tidak jadi orang miskin. Walau
tunamental.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar