politik tanpa politik,
revolusi mental vs amanat penderitaan rakyat
Tidak
menyoalkan asal-muasal frasa atai sebutan ikhlas lainnya. Sejarah peradaban
yang akan membuktikan. Perubahan selalu terjadi ada seusai waktu. Mau pakai
dasar waktu bulan maupun waktu matahari. Satuan waktu terkecil yang sudah
dikenal manusia identik dengan masa perubahan.
Skala manusia,
maunya mengubah atau sebagai peubah. Sampai tua baru sadar kalau perubahan
untuk diri sendiri saja makan waktu. Diberi kesempatan dan peluang kedua, mulai
beriman. Tahu kebenaran kandungan kitab suci umat Islam. Namun apa kata. Nasib sudah
ditetapkan.
Sebagai makhluk
hidup, manusia lebih mengutamakan, mengedepankan hak ketimbang kewajiban. Lepas
mengapa sehingga HAM perlu. Tempat, hari, waktu baik serta tanggal mujur kelahiran,
urutan anak sesama saudara kandung menentukan pribadi.
Nama diri
sebagai kewajiban orang tua dalam penamaan anak. Marga, trah atau gelar silsilah
kian menambah rasa percaya diri. Mempertahankan tradisi turun-temurun.
Masyarakat wong-Jawa
paham luar kepala akan makna ‘ora kuat derajat’ sekaligus dikaitkan
dengan ‘ora doyan kursi’. Perang batin
ini selalu mendera diri mereka yang merasa bisa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar