Halaman

Selasa, 29 Oktober 2019

politik tanpa politik, revolusi mental vs amanat penderitaan rakyat


politik tanpa politik, revolusi mental vs amanat penderitaan rakyat

Tidak menyoalkan asal-muasal frasa atai sebutan ikhlas lainnya. Sejarah peradaban yang akan membuktikan. Perubahan selalu terjadi ada seusai waktu. Mau pakai dasar waktu bulan maupun waktu matahari. Satuan waktu terkecil yang sudah dikenal manusia identik dengan masa perubahan.

Skala manusia, maunya mengubah atau sebagai peubah. Sampai tua baru sadar kalau perubahan untuk diri sendiri saja makan waktu. Diberi kesempatan dan peluang kedua, mulai beriman. Tahu kebenaran kandungan kitab suci umat Islam. Namun apa kata. Nasib sudah ditetapkan.

Sebagai makhluk hidup, manusia lebih mengutamakan, mengedepankan hak ketimbang kewajiban. Lepas mengapa sehingga HAM perlu. Tempat, hari,  waktu baik serta tanggal mujur kelahiran, urutan anak sesama saudara kandung menentukan pribadi.

Nama diri sebagai kewajiban orang tua dalam penamaan anak. Marga, trah atau gelar silsilah kian menambah rasa percaya diri. Mempertahankan tradisi turun-temurun.

Masyarakat wong-Jawa paham luar kepala akan makna ‘ora kuat derajat’ sekaligus dikaitkan dengan ‘ora doyan kursi’. Perang batin ini selalu mendera diri mereka yang merasa bisa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar