jangan-jangan saya yang salah
Ringan di ujaran, sibuk
di praktik. Got depan rumah, urusan bersih tangung jawab pemilik rumah. Kendati
got bagian dari jalan. Jangan menunggu kebaikan niat pemerintah kota. Andalkan petugas
kebersihan, yang diangkut cuma sampah dalam bak sampah. Dipilah yang sampah
dapur.
Hasil tebangan pohon,
produk kerja bakti diri maupun lingkungan, dianggap beban. Terkena biaya
politik, asas tahu sama tahu. Diakali, sampah got dimasukkan ke kantong plastik.
Lebih aman, setelah kering baru dikantongi. Tunggu truk sampah liwat.
Kinerja pemulung
berlomba dengan persaingan kucing, tikus bongkar kantong sampah. Beda sasaran
dan target.
Modal alat kerja produk
lokal. Daun gugur setiap waktu. Dahan ranting kering sempal, hal biasa. Orang liwat
sambil buang ingus, buang sampah, buang muka memang tabiat tak bisa diganggu
gugat.
Waktu korek sampah. Walau
pengalaman puluhan tahun, sejak huni rumah. Masih terjadi kejadian terpercik
lumpur. Tanpa sengaja ada buah belimbing sayur jatuh pas di got yang sedang. Belum
atau tak perlu diketahui, komen orang yang liwat. Komen tetangga sudah hafal.
Runyam, di sini bersih
di sana tenang tak ada operasi bersih. Demi bersih lingkungan, santai dorong
sampah pakai sekop sesuai arah aliran got. Estafet, serah terima aset negara. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar