Halaman

Minggu, 06 Oktober 2019

jangan-jangan saya yang salah


jangan-jangan saya yang salah

Ringan di ujaran, sibuk di praktik. Got depan rumah, urusan bersih tangung jawab pemilik rumah. Kendati got bagian dari jalan. Jangan menunggu kebaikan niat pemerintah kota. Andalkan petugas kebersihan, yang diangkut cuma sampah dalam bak sampah. Dipilah yang sampah dapur.

Hasil tebangan pohon, produk kerja bakti diri maupun lingkungan, dianggap beban. Terkena biaya politik, asas tahu sama tahu. Diakali, sampah got dimasukkan ke kantong plastik. Lebih aman, setelah kering baru dikantongi. Tunggu truk sampah liwat.

Kinerja pemulung berlomba dengan persaingan kucing, tikus bongkar kantong sampah. Beda sasaran dan target.

Modal alat kerja produk lokal. Daun gugur setiap waktu. Dahan ranting kering sempal, hal biasa. Orang liwat sambil buang ingus, buang sampah, buang muka memang tabiat tak bisa diganggu gugat.

Waktu korek sampah. Walau pengalaman puluhan tahun, sejak huni rumah. Masih terjadi kejadian terpercik lumpur. Tanpa sengaja ada buah belimbing sayur jatuh pas di got yang sedang. Belum atau tak perlu diketahui, komen orang yang liwat. Komen tetangga sudah hafal.

Runyam, di sini bersih di sana tenang tak ada operasi bersih. Demi bersih lingkungan, santai dorong sampah pakai sekop sesuai arah aliran got. Estafet, serah terima aset negara. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar