Sekali Santri Tetap Santri
Kalender masehi menyebutkan, bahwa setiap tanggal 22
Oktober sebagai Hari Santri Nasional (bukan hari raya). Maksudnya, bukan hari
libur nasional. Andai tiap komponen bangsa dengan jasanya, ditetapkan sebagai
hari raya nasional. Plus hari libur nasional. Nusantara menjadi banyak libur.
Menyoal kontribusi, dedikasi santri, tidak sekedar
menjadi bagian sentral memerdekan RI. Lebih dari itu, bagaimana mengisi
kemerdekaan sesuai kewajiban. Bukan sekedar tugas dan fungsi formal. Pengabdian
tanpa jam kerja.
Menjadi santri bukan tujuan utama. Dengan menjadi santri
akan mampu berbuat banyak buat bangsa dan negara. Tidak sebatas menjadi agen
perdamaian yang merupakan watak dasar perjuangan umat Islam. dimanapun,
kapanpun santri berada tetap eksis dengan kesantriannya. Tidak terkontaminasi
dengan gaya hidup maupun pandangan hidup duniawi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar