Halaman

Rabu, 30 Oktober 2019

siap menang, tidak siap menanggung


siap menang, tidak siap menanggung

Berkat Perubahan Ketiga UUD NRI 1945, maka Indonesia mengenal hukum. Tepatnya, muncul di Pasal 1 Ayat (3): Negara Indonesia adalah negara hukum. Jangan lupa bahwasanya Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum.

Orde Lama memang banyak melahirkan ikhal perpolitikkan. Mulai paham ‘nasakom’ yang terlestarikan sampai sekarang. Jargon bahwa politik sebagai panglima. Untuk mencapai tujuan dan cita-cita berpolitik, muncul pasal demi tujuan menghalalkan segala cara, melegalkan segala modus.

Kebijakan pemerintah secara tak langsung adalah kebijakan politik, serta sebagai  kebijakan hukum yang berkekuatan tetap, selama belum direvisi atau ditetapkan peraturan pengganti. Salah kaprah oleh pihak yang gagal paham. Melahirkan paham yang menetapkan bahwa yang bertindak sebagai panglima adalah sang penegak hukum, penyelenggara negara yang berkuasa, menentukan nasib negara sesuai hasil pemilu.

Demokrasi  tanpa kontrol, tanpa penyeimbang akan melahirkan anarkisme, rezim politik. Demokrasi dibawah satu kendali akan menyuburkan radikalisme.

Trio hukum – ekonomi – politik nusantara sedemikian saling menentukan. Saling adu unggul. Bukan melakukan kolaborasi sinergitas membangun bangsa. Makanya, ada berhala reformasi 3k (kaya, kuat, kuasa).

Ironis binti miris. Pihak yang merasa kuat secara institusional ditengarai yang rekam jejak penguasaan teritorial, sistem dan garis komando, wawasan nusantara, bela negara maupun daya jelajah sebagai menu harian. Menjadikan pihak yang sigap 24 jam.

Penyakit politik “kelamaan duduk, lupa berdikari” menyesuaikan diri. Salah banyaknya adalah “kelamaan duduk, ingin praktik demokrasi 3R”. Yaitu  mengacu pada konsep Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).

Wajar, anak cucu keturunan ideologis ingin kekuasaan bisa diwariskan. Karakter negara berkembang dengan kendali pembangunan jangka panjang, semisal RPJPN 2005-2025. Masih ingatkah kawan dengan GBHN. Akankah akan mengulang model Repelita yang berjilid. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar