Halaman

Selasa, 29 Oktober 2019

ora kuat derajat vs ora doyan kursi


ora kuat derajat vs ora doyan kursi

Entah dimana dan kapan titik temunya. Analisa intel lokal, agaknya berawal atau fokus. Diduga akibat daya imbang bangsa masih dipenuhi rasa bimbang. Faktor tak terduga, efek ijon atau pola karbitan. Masyarakat sebagai tabung reaksi uji coba kebijakan.

Kebijakan yang bijak. Satu kebijakan belum nyata hasilnya, kebijakan susulan dirilis. Tahu skala manfaat tak terdongkrak. Sibuk di tempat, lari di tempat, gaduh di tempat. Kelamaan duduk maupun jauh-jauh meninggalkan habitat, siap ganti pelaku.

Relasi sosiologis kekerabatan antar anak bangsa pribumi nusantara. Adab bertetangga masuk bagian utama ajaran agama. Tiap hari bersua, jumpa di jalan yang sama atau liwat depan rumahnya. Pelintas depan rumah kita. Makanya ada nuansa bermasyarakat: rukun tetangga. Eksisten RT diatur oleh peraturan perundang-undangan.

Meningkat pada pihak yang merasa mampu mengelola RT nasional, mengurus bangsa. Bukan dirintis dari bawah. Merasa bisa asal diberi surat kuasa. Namanya pemilihan umum, tak akan lepas dari modus rekayasa, manipulasi, kolaborasi semu. Makna negara berkembang, siapa pun bisa dikembangkan. Mau jadi apa asal kuat syarat.

Sejarah nusantara punya bukti otentik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar