Halaman

Minggu, 20 Oktober 2019

dikotomi orientasi nusantara, orientasi hasil vs orientasi sistem


dikotomi orientasi nusantara, orientasi hasil vs orientasi sistem

Bedanya. Timnas kesebelasan RI direkrut dari pemain daerah, klub daerah. Sesuai kebutuhan laga kandang dan atau laga tandang, maupun persyaratan lain. Misal ada U-19, dsb. Selama bola masih bulat. Wajar jika ada aneka titipan kepentingan.

Hal-hal yang aneh – semisal pengaturan skor, ulah penonton fanatik – PSSI tak ketinggalan jauh dengan negara tetangga. Atau timnas negara maju. Tak malu berdiri sama tegak sesama timnas. Soal sampai ke babak final. Itu pasal khusus. Yang ikut berlaga tidak hanya pemain.

Formulasi ketahanan, kemandirian, kedaulatan pangan nusantara sedemkian terukur, santai, luwes. Tujuan akhir atau hasil nyata adalah jangan sampai kontinyuitas pengisian isi perut anak bangsa pribumi terganggu. Jika terjadi pola makan, sehari makan sehari tidak. Ada yang tak beres dengan kinerja alat cerna. Jangan salahkan ketersediaan aneka jenis beras, warna beras dan peruntukannya.

Kios beras tersedia disepanjang jalan lokal kawasan padat penduduk. Warung rokok di kawasan perumahan siaga beras harga lokal.

Akhirnya, politik beras tergantung pelaku pasar. Pedagang beras tak mau terpinggirkan, tak suka termarjinalkan secara masif, perlahan, tiap tahun. Tak ada pihak yang layak dipersalahkan. Kebijakan pemerintah tetap bijak. Hasil kompromi bukan konsumsi rakyat. Petani masih tetap pana nasibnya sebagai petani. Dilarang merangkap jabatan.

Kapten timnas jabatan bergengsi. Bisa beda honor dengan anggota, walau sesama pemain. Pencetak gol pasti akan dapat bonus. Apalagi sampai menjadi juara umum macam di pesta demokrasi. Pemenang utama akan menyabet semua kursi.

Jika suatu pemerintahan, periode pemerintah beriorientasi pada orang maka akan berbanding terbalik dengan terabaikannya orientasi pada sistem. Di NKRI, dasar negara, ideologi negara, nasional, Pancasila, sebagai sistem.

Periode 2019-2024 apakah grafik kepancasilaan penguasa dan atau masyarakat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar