Halaman

Rabu, 23 Oktober 2019

duo koalisi+oposisi vs trio tirani


duo koalisi+oposisi vs trio tirani

Bukan ujaran tertulis bebas. Disadur bebas dari kondisi nyata di negara entah berantah. Buku sejarah dunia sedikit memberikan catatan resmi. NKRI pernah dikenal dengan koalisi partai politik dengan format nasakom. Negara lain, jelas beda. Yang mana dimana, jika militer masuk pemerintahan. Muncul diktaktor sampai pemerintahan terbawah.

Format “militer pegang negara” sepertinya terjadi di negara-negara pra-berkembang. Batas antar negara berupa daratan. Seolah dari suku bangsa dari sumber yang sama. Menyebar dan berbaur dengan suku pribumi. Kejadiannya berlangsung hitungan abad.

Bak perang saudara besar. Harta karun menjadi incaran negara maju. Jangan sampai mereka pandai. Politik adu domba menjadi lumrah. Sebagian merasa aman di bawah kendali bangsa lain. Bak kepala dilepas, ekor terikat perjanjian.

Kudeta menjadi agenda tak resmi. Kepala negara boneka jika tak loyal, bisa jadi sasaran kudeta oleh dalang yang sama. Kepala negara yang tak menjalankan skenario awal, langsung bergeser dengan cara apapun.

Dewan keamanan pangan dunia, secara periodik memetakan kawasan, negara yang rawan kudeta. Atau bahasa awamnya,  selain dejure pemerintah, akan muncul pemerintah defacto. Macam pemerintah bayangan. Gejala ini muncul di negara yang gemar berkembang dengan dalih, dalil bagaimanapun.

Ikhwal tersebut di atas, bisa muncul jika akibat pilkara (pemilihan kepala negara), menjadikan pemilih terbelah. Jika muncul pasangan 03, siapa pun, dipastikan. Akumulasi dilema nusantara masuk babak penentuan. Gaya ‘nasakom’ kalah garang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar