Merasa Cakap Diri
Industrialisasi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara membuat anak bangsa pribumi
nusantara wajib. Bumbu politik lokal kian membolakbalikkan minat, niat, adat,
hasrat. Kecerdasan buatan membuat sang pengguna separuh manusia, sisanya
tergantung sentimen, permintaan pasar, nilai tukar.
Tolok ukur
derajat kemanusiaan berbanding lurus dan atau berbanding terbalik dengan asupan
gizi. Anehnya, statistik BPOM tidak mampu mendeteksi kapan terjadinya fase
manusia seutuhnya. Beda dengan strata, kasta, status manusia sesuai bonus
demografi.
Stabilitas jiwa-raga
sebagai sinyal ybs masuk kategori radikal, gemulai atau biasa-biasa saja. Proyek
global sejalan dengan islamfobia. Pasal intimidasi, aneksasi, genosida menjadi
rujukan pasukan penjaga perdamaian dunia.
Akhirnya, tak
perlu gamang bercermin. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar