Halaman

Sabtu, 26 Oktober 2019

Merasa Cakap Diri


Merasa Cakap Diri

Industrialisasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara membuat anak bangsa pribumi nusantara wajib. Bumbu politik lokal kian membolakbalikkan minat, niat, adat, hasrat. Kecerdasan buatan membuat sang pengguna separuh manusia, sisanya tergantung sentimen, permintaan pasar, nilai tukar.

Tolok ukur derajat kemanusiaan berbanding lurus dan atau berbanding terbalik dengan asupan gizi. Anehnya, statistik BPOM tidak mampu mendeteksi kapan terjadinya fase manusia seutuhnya. Beda dengan strata, kasta, status manusia sesuai bonus demografi.

Stabilitas jiwa-raga sebagai sinyal ybs masuk kategori radikal, gemulai atau biasa-biasa saja. Proyek global sejalan dengan islamfobia. Pasal intimidasi, aneksasi, genosida menjadi rujukan pasukan penjaga perdamaian dunia.

Akhirnya, tak perlu gamang bercermin. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar