Halaman

Rabu, 16 Oktober 2019

ketimbang mati ngadeg


ketimbang mati ngadeg

Bukan pilihan. Tapi, sebagai kesimpulan aneka peristiwa aktual, faktual hidup bermasyarakat. Tepatnya, kejadian nyata di kalangan masyarakat. Semula hanya sebentuk wacana penambah khazanah agar hidup lebih teliti, hati-hati. Jangan asal main tabrak.

Kandungan makna perbandingan. Lebih bermasalah penyebab kejadian atau efek dominonya. Tergantung pengkabaran. Aneh tapi nyata yang terus diolah sesuai adab daya baca pembaca. Kemiripan antar daerah menjadi pasal nasional. Satu kejadian aneka berita. Satu sumber resmi mampu sajikan aneka versi.

Analog dengan lagu cengeng, yang tak sesali perpisahan. Lebih sedih kenapa dulu harus jumpa. Enak di kuping, miris di hati. Pada pencarian terakhir, yang dicara baru diketemukan. Kenapa masa pencarian tidak ditunda atau langsung ke waktu temu.

Zaman sekarang, justru yang menarik adalah semboyan  tak pakai lama. Tanpa pikir. Risiko soal nanti. Kalau bisa sekarang, mengapa harus ditunda, menunggu waktu dan hari baik. Kalau bisa diembat semua, jangan sampai tersisa. Model asas mégatéga.

Masih terjadi, sudah téganian tetap tidak kebagian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar