#saya Pancasila, rakyat praktik 24 jam Bung!
Tak perlu penggila
sejarah nasional. Asal baca buku pergerakkan kebangsaan. Mampu membedakan mana
tangan kanan dengan tangan kiri sendiri. Daya calistung di atas rata-rata
lokal. Peka terhadap simpang-siur bising knalpot di lingkungan.
Cukup jangan sampai
mudah terkontaminasi aksi provokasi, laga propaganda, misi promosi pihak yang
memang konstitusional. Namun wujud nyata gerakan masif menempatkan rakyat
sebagai permanent underclass, uneducated people, masyarakat
bernasib kurang menggembirakan, rakyat obyek pesta demokrasi.
Zaman Orde Baru, pasal
Pancasila Sakti menjadi senjata bumerang, gaman makan tuan. Daripada buang energi
percuma belajar sejarah. Efek domino anak bangsa kehilangan dongeng. Terkontamionasi
syahwat politi kraetif.
Kemasan politik
nusantara kian jauh dari watak dasar sila-sila Pancasila. pakai dalil mufakat untuk tidak mufakat. Fakta sejarah berhala
(berhadiah langsung), yang mana dimana juara umum pemilu akan menelan semua
kursi.
Kursi curah lebih
menjamin dari jangkauan pasal anti-korupsi. Strategi jika mayoritas wakil
rakyat belum jatuh tempo sudah terjerat kasus hukum. Pemerintah akan lumpuh. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar