#balaMukiyo vs #bélaMukiyo
Tak ada kaitan maupun ikatan moral. Jauh dari pasal
banding, sanding, tanding. Agar berklas, pakai pasal laga kandang vs laga
tandang. Adab kehidupan mulai dari nol, tak berlaku di pentas syahwat politik nusantara.
Merintis tak perlu dari papan bawah, tangga pertama. Merantaskan (menyelesaikan,
merampungkan) tanpa keringat sendiri. Kalau bisa potong kompas, mengapa pula
harus antri.
Satu guru, satu ilmu namun beda asupan gizi, nutrisi. Sekarang
ya sekarang. Siapkan generasi masa depan dengan harga sekarang. Dorong tumbuh
kembang anak cucu sesuai jangkauan diri. Resultan dari ayah dan ibu,
menghasilkan sinergitas di atas rata-rata lokal.
Terkisahkan tanpa unsur alibi. Produk apkiran, atau BS
bukannya tanpa manfaat. Kain perca bisa masuk kamar tidur. Pola daur ulang 3R
menjadi andalan pemerintah berantas sampah sampai ke akar-akarnya.
Curi pandang vs cara pandang, menguatkan asas praktik
hukum yang tidak “tebang pilih”. Namanya bahasa hukum, harus pandai-pandai menterjemahkan.
Jadi maksud alternatif berikut adalah “dipilah-dipilih untuk tidak ditebang”. Sisanya,
babat habis, sikat habis. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar