pendulum politik nusantara, kridha lumahing asta vs pejah gesang ndèrèk
panguwasa
Sabar bukan berarti
pasif, menerima keadaan apa adanya, duduk manis. Hati tetap berproses dan
memproses tindakan nyata ke depan. Mawas diri siap telan “pil sabar” juga sigap
telan “pil pahit”.
Tidak ada yang salah dengan
republik ini. Praktik sistem pemerintahan model apapun – yang mungkin malah
jauh dari sila-sila Pancasila – tidak ada pihak yang protes. Semua adem ayem. Rakyat
tetap menjalankan kewajiban sebagai rakyat. Mau pakai dalil ekonomi dan menu
harian, sudah pengalaman sejak zaman doeloe.
Rumusan apa itu
konstitusi, tergantung oleh siapa, pihak mana atau dari mana. Penyakit politik
negara multipartai, cuma itu-itu saja. Obat generik antar waktu untuk semua
komponen penyakit politik.
Urat malu sudah hilang,
belum cukup bagi penguasa dan loyalisnya. Agar tak gugur sebelum jatuh tempo. Wajib
minum “pil setan”. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar