Halaman

Rabu, 16 Oktober 2019

pendulum politik nusantara, kridha lumahing asta vs pejah gesang ndèrèk panguwasa

pendulum politik nusantara, kridha lumahing asta vs pejah gesang ndèrèk panguwasa

Sabar bukan berarti pasif, menerima keadaan apa adanya, duduk manis. Hati tetap berproses dan memproses tindakan nyata ke depan. Mawas diri siap telan “pil sabar” juga sigap telan “pil pahit”.

Tidak ada yang salah dengan republik ini. Praktik sistem pemerintahan model apapun – yang mungkin malah jauh dari sila-sila Pancasila – tidak ada pihak yang protes. Semua adem ayem. Rakyat tetap menjalankan kewajiban sebagai rakyat. Mau pakai dalil ekonomi dan menu harian, sudah pengalaman sejak zaman doeloe.

Rumusan apa itu konstitusi, tergantung oleh siapa, pihak mana atau dari mana. Penyakit politik negara multipartai, cuma itu-itu saja. Obat generik antar waktu untuk semua komponen penyakit politik.

Urat malu sudah hilang, belum cukup bagi penguasa dan loyalisnya. Agar tak gugur sebelum jatuh tempo. Wajib minum “pil setan”. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar