zaman, antara pratanda dan peubah
Namun kiranya, karakter atau daya mental yang dipaparkan kepada kaum pribumi nusantara hanya karakter mental petugas partai segala ukuran pantat. Kawanan politisi sipil diformat sedemikian rupa dalam rangka menjadi loyalis total kepada kebijakan partai. Gaya tersebut masih bergulir lestari. Generasi bebas umur merasa belum berjasa kepada negara, jika belum mengabdi di bentukan partai poilitk haluan bebas ideologi bebas. Padahal, jebakan hak prerogatif oknum ketua umum menjadikan fokus pengabdian. Bukan kepada kepentingan negara.
Semangat nusantara bermajuan tanpa batas zaman, seusai “al-muhafazhah ‘alal qadimis shalih wal ijad bil jadidil ashlah”, atau memelihara yang baik dari masa lalu dan menciptakan yang terbaik dari masa kini. Kekerasan zaman masih bergulir ke segala arah sesuai skenario global yang menentukan, mendikte modus domestik keindonesiaan.
Membaca pesan tersurat maupun tersirat zaman agar anak bangsa pribumi berketurunan, tak tersesatkan oleh beban sosial, bencana politik maupun agresi pandemi covid-19 plus subvarian, subversi. Protokol kesehatan mengajak berpikir rasional, ktitis bahwa segala penyakit, tidak hanya 1001 penyakit, ada obatnya, kecuali kematian.
Cita-cita politik bangsa, kendati dukungan multipartai segala aliran, arus malah mengkontaminasi zaman. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar