Halaman

Senin, 18 Januari 2021

ada dalang di balik kursi presiden

 ada dalang di balik kursi presiden

 Kepemimpinan formal suatu negara melalui lelang jabatan. Tidak bisa lepas dari dukungan multi pihak plus sarat perhitungan untung-rugi. Pemunya hak pilih tidak otomatis terjamin suaranya menjadi terproses secara demokratis. Sistem pemilu tetap menghadirkan kubu yang merasa dirugikan. Kerugian bukan pada pemilih yang sadar politik pilih golongan putih.

 Panggung politik nusantara mampu menyediakan petugas partai dengan aneka watak yang tidak ada di kamus peradaban manusia. Langsung ke kondisi transnasional alias lintas negara. Selaku anggota PBB, otomatis NKRI terlibat secara moral pada “perjanjian internasional”. Perjanjian bilateral plus naik kelas semacam CAFTA, nilai tawar nusantara mudah ditawar dan ditawarkan.

 Kebutuhan menjadi ketergantungan pada produk mancanegara, bahkan dengan negara tetangga, posisi nusantara masuk dalam kendali negara maju. Keterikatan dengan “perjanjian internasional” diikuti dengan penyesuaian atau dukungan produk hukum nasional. Efek domino bantuan tapi utang dari lembaga keuangan internasional atau bentukan lain. Bukti ringan tidak meringankan bahwa negara berkembang menjadi pemanut, penturut. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar