Halaman

Sabtu, 30 Januari 2021

ubah cara merubah diri

ubah cara merubah diri

Hidup hanya sekali sehingga apapun hasilnya tidak bisa disesali. Kejadian kemarin menimbang aksi hari ini. Raihan hari ini menjadi beban langkah esok yang bukan hak milik diri. Evaluasi bulanan kian merumitkan diri. Rutinitas harian bak mobil melaju di jalan tol. Monoton membuat diri lengah, lalai, abai tanpa daya respon. Tahu-tahu sudah berlalu.

 Memajukan diri beda paham dengang mengajukan diri. Titik temu ketika diri ini sibuk dengan pernik-pernik kehidupan dunia. Tanpa merasa bersalah bin sesal kemudian. Perulangan tapi bukan nilai ulangan agar terjadi kenaikan peringkat pada kurva. Cerdas diri hitung mundur saldo bekal dan amal ke alam akhirat.

 Utamakan urusan akhirat selaku kendali diri, kontrol diri agar tetap fokus di jalan lurus, di lajur khusus yang memang sarat ATHG (ancaman, tantangan, hambatan, gangguan). Otomasisasi diri kurang diimbangi rasa peka terhadap anomali cuaca. Arus kehidupan yang dirasa bersahabat, ujung-ujungnya menjadi tukang babat. Sebaliknya, kerasnya kehidupan dicibir bak sirik dengan sukses diri. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar