serapan energi nusantara
Jauh dari waktu dan fakta program aksi ‘karhutla’. Skala lokal, bakar-bakaran identik kegiatan pro lingkungan. Bakar sampah yang sulit terurai secara kimiawi. Pola buka lahan secara tradisi lokalitas. Dapur umum bagian acara rawat dan ruwat, sedekah bumi. Agar keruwetan hidup terurai. Atau bisa sama-sama ditanggung semua pihak secara kerkeadilan.
Ketika sungai kehilangan mata airnya. Sumber air bersih disubstitusi dengan luapan air bah. Bumi seolah enggan menyerap air hujan sesuai dalil siklus hidup perairan alam raya. Perhutanan diambil alih secara konstitusional, ditingkatkan menjadi hukum rimba belantara tak bertuan. Raja rimba ganti nama menjadi penyelenggara negara melalui pola pemilihan langsung dan terstruktur.
Matahari masih bebas dari intervensi tangan manusia bumi. Tidak juga. Anomali cuaca menjadi bukti negara berteknologi masa depan sedang unjuk gigi. Penjajahan secara tak langsung dengan mendikte kebutuhan sumber daya energi negara sarat gengsi. Pengguna aktif otomotif, target utama alih daya bahan bakar fosil ke alternatif komoditas monopoli. Kaki tangan kian dimanjakan oleh kinerja buatan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar