Halaman

Selasa, 19 Januari 2021

otot rahang jangan dimanjakan

otot rahang jangan dimanjakan

 Menganut taat asas protokol kemanusiaan, diprakirakan judul memuat dua aspek kejiwaan yang tidak harmonis. Betapa tidaknya. Peruraian berikut menampakkan nuansa watak manusia menurut dalil baku.

 Pertama. Manusia dengan karakter khas selaku penyuka apa saja, pemakan apa saja. “Tidak ada makan siang gratis” membuka inspirasi sikat ludes setiap jamuan yang tersaji. Efektivitas di rumah (s)aja tidak pilih menu. Asal bermerek, pesan liwat jasa dalam-jaringan. Makan gengsi mengikuti naluri perut isi tapi masih merasa lapar.

 Kedua. Bukaan mulut tanpa proses saringan kalbu, kata hati. Apapun terucap dengan lancar. Kata dan kalimat yang asing di kuping peradaban, seolah menjadi baku. Bahasa menunjukkan isi perut. Semakin tahu rahasia negara, kian gencar aduk-aduk emosi bangsa. Biar dikira pengusa sesungguhnya. Media massa segala arus punya andil dominan membuat budaya bahasa bebas tata bahasa.

 Contoh tak berarti yang layak dipaparkan. Selebihnya banyak pihak pemunya kelebihan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar