Halaman

Minggu, 03 Januari 2021

faktor U mempengaruhi ritme kehidupan harian

faktor U mempengaruhi ritme kehidupan harian

 Umur, usia, uban, uzur di satu pihak melekat erat pada daya kedirian seorang anak manusia. Bau kencur karena akibat orang tua salah gaul. Pematangan tapi bukan tanggulan, jiwa batita sebelum saatnya. Di pihak dekat batas akhir atau bau tanah. Tidak mau kalah gaya, mati gaya.

 Pihak lain, eksistensi U alias unggah-ungguh yang kian larut, menipis dimakan adab bernegara.

 Komponen pembentuk nasib harian. Dijabarkan secara ilmiah, pakai kaidah akademis. Abaikan asas berkebebasan nusantara, mempercayai keyakinan vs meyakini kepercayaan. Adab bermasyarakat, manusia mempunyai potensi bawaan,  berupa fisik maupun psikis.  Dengan demkian pertanggungjawaban hukum selaku manusia seutuhnya  bergantung kepada daya biologis dan aplikasi fungsional psikisnya.

 Angka harapan hidup standar internasional, umat Islam tetap berpatokan bahwa umur umat Rasulullah saw, di atas usia nabi Muhammad saw wafat sampai sekitar 70 tahun atau lebih. Mendapat bonus umur bisa di atas 63 tahun, malah juga sebagai pratanda. Allah memberi kita kesempatan untuk meluruskan iman. Sisa kehidupan fokus di jalan lurus pada urusan akhirat. Langkah harian dengan muatan ringan bernilat berat, ingat akan kehadiran-Nya.

 Dikotomi peremajaan generasi nusantara, lanjut usia vs larut umur. Bonus demografi menjadi bahasan bahasa pembangunan. Membuktikan daya tahan anak bangsa pribumi nusantara. Semboyan “tua-tua kelapa. Semakin lama duduk malah tak bisa berbuat apa-apa”. Atas kehendak rakyat bersinergi dengan atas petunjuk bapak presiden. Di atas kursi masih ada kursi.

 Manfaatkan waktu untuk tetap menjaga stabilitas diri sebagai khairul bariyyah (pribadi terbaik). Pancaran jiwa akan membantu konsistensi khairul usrah (keluarga terbaik). Tetap eksis menjaga kedaulatan khairul jama'ah (masyarakat terbaik). Menegakkan persatuan dan kesatuan masyarakat berbasis keumatan dengan kadar khairul ummah (umat terbaik). [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar