Halaman

Senin, 04 Januari 2021

wong Jawa kakèhan jawané

 wong Jawa kakèhan jawané

 Ybs saja tidak tahu pasti bagaimana sebutan geografis pulau Jawa terhadap etnis, suku bangsa, ras sampai (konotasi) wong Jawa. Huruf Jawa “hanacaraka” menjadi bukti kebulatan watak penghuni dengan tipologi hunian.

 Matinya bahasa Jawa “hanacaraka”, ketika dipangku. Simbol bahasa sebagai simbol atau karakter wong Jawa. Dipangku ibu Pertiwi, langsung lupa daratan, lali lautan, mabuk udara, angkara bayangkara. Lali jiwa. Disuapi dengan asupan nikmat dunia semakin setia sampai tujuh turunan, tujuh tanjakan, tujuh tikungan. Semakin dapat kelinggihan tanpa keringat sendiri, semakin loyal, taat, patut, setia total jenderal.

 Kiranya, dengan paribasan jagad ora mung sagodhong kelor atau dunia tidak hanya sedaun kelor. Bisa dijawab bahwasanya berkat jasa teknologi informasi dan komunikasi. Seolah batas antar negara, beda waktu dengan belahan bumi sebelah, jarak beda ruang melebihi pandangan mata terasa pada waktu dan tempat yang sama. Di depan hidung. Mengungkit nyali wong Jawa, malangkrik, mentang kélék di depan mata musuh yang tidak kasatmata. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar