per(dukun)gan sistem multipartai
Bukan sekedar atau kehendak sejarah. Maka paham rasa nasionalisme sebagai bahan ajar “negara bangsa”. Mengantisipasi dominasi penjajahan bangsa barat dengan segala modus militer, politik, ekonomi maupun agama terhadap bangsa lain. Termasuk nusantara menjadi obyek jarahan sampai terkini.
Spirit dan jiwa kebangsaan dalam wadah negara, khususnya negara kepulauan, berinteraksi positif dinamis dengan wujudan persatuan, kesatuan, keutuhan NKRI. Ikatan nasionalisme anak bangsa nusantara berketurunan ketika menghadapi musuh yang sama, yaitu agresi pandemi covid-19. Tampak watak bawaan sejak lahir.
Moral politik yang mendukung bentukan partai politik nasionalis kepentingan praktis. Di negara terbelakang pun menjadi momok yang menghantui kehidupan bermasyarakat. Sistem politik memberi peluang bagi pelaku usaha domestik, transnasional maupun mancanegara untuk berinvestasi plus melakukan penanaman modal jangka panjang. Dampak terukurnya diprakirakan mampu menciptakan lapangan kerja di sektor formal.
Kawanan penyelenggara negara efek domino daripada pesta demokrasi, menjadi tenaga kontrak politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar