Halaman

Minggu, 24 Januari 2021

semakin beralasan, malah selaku peneguh diri

semakin beralasan, malah selaku peneguh diri

Ustadz pengisi majelis ilmu bakda subuh sabtu dan atau ahad. Sesekali ungkap kebiasaan warga. Sigap bangun pagi gowes bareng kemanapun. Atau jalan sehat sambil berjemur pagi. Tidak sebut sambil jemur gigi. Tapi kalau berangkat ke masjid terdekat, kaki berat mengkayuh. Kaki mendadak kaku diajak melangkah ke masjid.

 Lain pasal beda perkara. Di lingkungan tempat tinggal kami ada yang punya kasus lain. 3 waktu jalan kaki bebas tujuan. Tapi kalau sholat di mushola terdekat. Sholat duduk di bangku. Bisa lupa lepas alas kaki. Tidak ada pihak yang tahu dan mau tahu, alasan ybs berhal demikian.

 Tanpa ditanya ybs bercerita. Jika jalan kaki meliwati masjid. Langsung ambil air wudhu, diperagakan untuk memperkuat bahasan. Hebatnya lagi, jalan kaki jumat pagi. Sua sesama hobi. Diajak mampir jumatan. Padahal ybs selalu pakai celana pendek. Biar dikira merakyat, low profile.

 Bukan pembuktian. Kala itu saya sedang ayunkan kaki ke masjid. Jumpa ybs. Sebelum ybs sempat buka mulut, langsung saya ajak “ayo reuni sesama hamba-Nya . . . “. Ybs paham dan siap jawaban “ini baru balik jalan-jalan, lapar . . . “. Sambil pegang jidat. Tetap bercelana pendek, berkaos. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar