Halaman

Sabtu, 02 Januari 2021

stabilkan diri sehingga tidak bisa dimasuki

stabilkan diri sehingga tidak bisa dimasuki

Berangkat dari asumsi fisika matematis pengalaman bentukan wadah. Jika terisi setengahnya, maka diartikan volume sisanya – yang tak terisi – setengah volume. Keterisian jiwa manusia bisa sampai ambang bawah, marginal. Pihak tertentu mengartikan sedang alih bentukan tak berwujud, masuk ke kelas sesuai sasaran atau cita-cita diri.

 Pemikiran tembus pikiran, berdasarkan akal sehat dengan asupan gizi mudah kunyah mulut, gampang cerna perut. Tahu siapa pembuat gangguan jiwa. Paham dengan pasal kerasukan roh jahat yang bermukim di aliran darah manusia. Mereka dengan tingkatan, deretan ilmu kemanusiaan jauh dari paham Siapa pemegang, pembolak balik jiwa manusia.

 Manusia sendiri dengan atribut kedirian, tahu diri setelah babak belur mengarungi, mentarungi kehidupan perulangan harian. Sadar diri, tergugah jiwa setelah dengan mata kepala sendiri menyaksikan, bersaksi ulang. Limit waktu atas sabar diri atasi cobaan hidup dan uji nyali. Tindak turun tangan-Nya. Jelang tarikan nafas terakhir, seolah mendapat dispensasi, kompensasi memperbaiki catatan amal dengan mengulang kehidupan. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar