Halaman

Selasa, 19 Januari 2021

marah ke diri sendiri

marah ke diri sendiri

 Saat wajah diri bertatap mata di cermin. Sanjungan apa yang muncul. Syukur sekedar formalitas langsung menggerutu. Wajah diri atau komen diri yang jujur. Dilakukan usai bangun lelap malam, kondisi jiwa raga apa adanya. Padahal sudah isi ulang energi sarat mimpi. Atau pulang malam cek status terakhir penampakan diri. Terasa bahwa tubuh butuh. Masih banyak hak yang perlu diuber lebih aktif.

 Jangan sampai kedahuluan bahkan kesalip pihak lain yang beda aroma BB. Menu harian berulang serba cepat saji. Akal sehat dan anggota tubuh termanjakan secara kemanusiaan. Tampil prima tanpa tahu kapasitas diri sejak dini. Semua serba tersedia, tinggal pilih dan sayang diri. Filosofi kehidupan cukup dan berkecukupan tanpa peras keringat.

 Melihat kenyataan yang tidak sesuai skenario diri. Pindah ke alternatif berikutnya. Tidak perlu putar arah balik. Tidak ada salahnya, mulai menapak dari awal, dari nol di jalur anyar yang prospektif dan menjanjikan walau tidak ada jaminan. Semua pihak melakukan pasal yang sama pada perkara kehidupan yang beda jauh. Persaingan 24 jam tak bisa saling andalkan. Berharap kepada manusia, berakhir dengan kerugian komplit. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar