éfék mégatéga, mégakorup mitra mégatéror
Kawanan inisiator prolegnas bukan kejar tayang, kebut pesanan. Tekanan perjanjian internasional plus ketergantungan pada utang luar negeri, itulah skenario. Namun adakalanya tatkala berkat semangat nasionalisme berkebangsaan plus berkenegaraan. Melampaui panggilan tugas dan kewajiban moral. Masih dalam batas biaya politik.
RUU mangkrak diimbangi RUU terima jadi. Lalu apa ikatan dan kaitan dengan judul. Serba multi bisa dikalahkan oleh serba mega. Pengalaman petugas binaan partai di periode kedua, kian cerdas beringas. Tak pakai mikir (lama). Belum disuruh sudah bergegas berangkat. Belum ditabuh langsung berdengung linglung, sudah berdenging nyaring melengking.
Kontrak politik dengan asas “siapa menjadi apa”, “siapa kebagian apa” termasuk pasal bebas “siapa dikorbankan demi apa”. Kompromi politik nusantara selalu kalah pamor dengan multipihak. Konsentrasi adu nyali sebelum jatuh tempo. Sebelum disikat, main babat duluan. Sebelum terbukti, buktikan pihak lain lebih pelampau batas demi bangsa dan negara.
Mati kanggo panguwasa, ora opo-opo. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar