45, 66, 98, tapi 7x abaian sejarah nusantara
Tak ada yang keliru dengan instingtual pemirsa. Tanpa sebut asumsi historis, sudah tersurat dan tersirat. Bukan masalah sabar itu aktif dalam penantian yang sarat berkemungkinan. Jalan kehidupan manusia di dunia tidak secara matematis. Hitungan laku sebesar zarah, tetap ada kalkulasi pengadilan akhirat.
Peristiwa malaria (malapetaka 15 Januari 1974) di Jakarta, mencatat selaku laku demonstrasi mahasiswa menentang modal asing, terutama Jepang. Padahal, sekarang-sekarang ini . modal asing kian potensial mengasingkan dasar negara. Tidak bisa dilepaskan dari pemilu 1971, pemilu pertama rezim militer-politik Orde Baru. Penjajahan produk asing, bangsa asing. Beda sangat dengan.
Sejarah saja tidak mampu membukukan
peristiwa bertahun 1970. Pelaku utama
sejarah punya cara tersendiri untuk menorehkan peradaban bermasyarakat,
berbangsa, bernegara. Jika tahun 70-an lenyap dari proses sejarah. Jangan-jangan
Ingkang Kaping VII, menjadi mata rantai sejarah sarat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar