komersialisasi capres 2024, partai tambahan vs partai hiburan
Laga perdana menyaring plus menjaring cikal bakal capres 2024. Justru pihak berkepentingan, ambil sikap adem ayem. Sudah bisa membaca situasi dengan adanya hasil survei lembaga survei berbayar. Oknum ketua umum partai politik merasa yakin diri nyapres. Tidak ada larangan moral politik.
Pasangan versi penyuka geger politik, langsung adu strategi. Sama-sama modus hitung mundur. Negara kepulauan menjadi dalih dan dalil wawasan keindonesiaan, penentu kriteria utama capres dan atau cawapres unggul plus layak diunggulkan.
Pemilih pemula maupun pemilih pengalaman pilpres RI-1 ketujuh. Mau tak mau, sudah pastikan pilihan. Soal nama atau pihak yang didambakan tidak muncul. Akan menambah hitungan suara tidak sah. Golput sudah bukan zamannya. Surat suara dimaksud bisa menjadi “suara” perebutan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar