cerdas diri vs gelar tempel
Semenjak kias “salam tempel” mampu menyesuaikan diri dengan laju peradaban manusia bebas. Tidak ada kaitan dengan riwayat lokasi di provinsi Jawa Tengah, dengan sebutan Salam dan Tempel. Bisa kota, bisa kecamatan atau malah dua-duanya.
Anak Cerdas Gerak (kinestetik) atau dikenal bocah ora isa meneng. Bisa gerak fisik dan atau aksi celoteh, ocehannya melebihi standar kebisaan anak batita sesuai umur. Rasa ingin tahu, penasaran, respon diri sebegitu besar. Sang ibu kewalahan dan jangan dialihkan. Ikuti dengan seksama sambil tuntun serapan asupan ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Banyak pasal menunjukkan bahwa genetika bukan satu-satunya faktor penentu tingkat cerdas diri sejak dalam kandungan. Syarat dasar babat-bibit-bebet-bobot – yang belum disebut urut ‘bubut’ – sekedar pertimbangan adat turunan dan kearifan leluhur yang teruji. Isian, jeroan tubuh manusia butuh dukungan eksternal.
Langsung ada apa di balik judul. Tidak ada apa-apa. Hanya ingin tahu, ternyata ada cerdas anak dewasa berkematangan tergantung riwayat “ingin tahu”. Merasa matang diri dan sigap diri merasa bisa jadi apa saja. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar