keluarga, ujung tombak plus benteng terakhir persatuan nusantara
Pihak manapun yang mendefinisikan, membunyikan apa itu keluarga. Olah kata pakai rujukan yang mudah dicerna oleh etnis yang masih eksis maupun suku bangsa yang sudah kembang-kempis Tiap teritorial keadatan, punya rumusan, ramuan khas lokal sesuai cikal bakal babad leluhur.
Jalinan benang merah skala lokal merajut menjadi benang merah besar. Bencana alam tak kenal batas wilayah admisnistrasi. Lebih daripada itu jika manusia luhur membiarkan laku zalim ke sesama umat maupun ke alam ibu Pertiwi, tanah air. Dilematis memang. Urun omong ringan malah layak diduga niatan merongrong martabat pantat penguasa.
Adab bertetangga menunjang perwujudan daulat masyarakat.Eksistensi RT/RW di zona merah menjadi penerima plus penyalur paket bansos. Penggalangan suara di pesta demokrasi, tergantung kualitas lingkungan. Hunian melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan, mudah ditawar. Lentur, luwes untuk dibengkak-bengkokkan.
Kawanan pedengung berbayar, pengujar ujaran nista diri, penebar penabur fitnah dunia, mahir memanfaatkan media massa arus pendek. Bukan pembiaran oleh pihak berwajib. Ujung tombak alias herder menghadapi fakta alami. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar