Halaman

Minggu, 06 Juni 2021

warisan daripada orde baru, alih kendaraan politik menjadi alat politik

 warisan daripada orde baru, alih kendaraan politik menjadi  alat politik

 Kemudian daripada itu, ketika Golongan Karya selaku organisasi kekuatan sosial politik di zaman Orde Baru. Andalan kendaraan politik penguasa tunggal daripada Orde Baru. Ikut arus politik reformasi, ubah format diri menjadi bentukan partai politik. Adat di bawah ketiak penguasa, tetap nyata. Dedengkot Golkar Orde Baru, menyempalkan diri bentuk barisan sesuai takdir.

 Saking berjubelnya kader binaan PG, pukul rata tetap begitu-begitu saja. Trauma politik penentu jalan lurusnya PG. diakui, rakyat loyal Golkar masih lanjut ke anak cucu. Efek kuningisasi memang bisa menggerakan ekonomi rakyat tapak bumi, akar rumput. Wawasan teritorial alias kawasan khusus Golkar.

 Atas kehendak sejarah, atas petunjuk di atas presiden masih ada yang lebih kuasa. Oleh karena itu, semakin nyata gerakan politik PG kalah pamor dengan haluan politik peninggalan Orde Lama. Elit politik PG bak pemain cadangan, walau tampak sibuk menguasai lapangan hijau. Pas laga pemanasan atau tarkam.

 Akhirnya bermain cantik saja tidak cukup. Gengsi politik yang tersisa, menggugah diri untuk tahu diri. Desakan papan bawah, malah seolah menggugat diri. Kutukan Orde Baru melekat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar