kerdilisasi jiwa berbangsa vs mental disorder penguasa
Kendati paket revolusi mental sukses bergulir berkat dukungan anggaran pembangunan semasa periode pertama 2014-2019, seolah tak membekas. Ora ngefek barblas. Malah menyuburkan siklus modus “beruk-beruk berdasi”. Minimal memberi peluang cipta kerja usaha bagi buaya pemakan bangkai.
Orang tanpa gejala gangguan mental maupun memori terhapus sesaat. Saraf dan syahwat politik membuat penyuka kebal terhadap faktor eksternal. Namun kiranya, karakter didik suruhan binaan partai, tahu diri wajib gunakan topeng sesuai kepentingan pengorder.
Ambisi politik tanpa bentuk mampu
membuat ybs menembus daya tahan jiwa raga, batas wajar penyakit hati, ambang normal
akal sehat. Pelampau batas diri secara politik pada oknum maupun kawanan penguasa.
Satu pihak memancing implikasi overdosis. Pihak pasangannya, membawa ke
implikasi kendali bawah sadar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar