Halaman

Jumat, 11 Juni 2021

kerdilisasi jiwa berbangsa vs mental disorder penguasa

kerdilisasi jiwa berbangsa vs mental disorder penguasa

Kendati paket revolusi mental sukses bergulir berkat dukungan anggaran pembangunan semasa periode pertama 2014-2019, seolah tak membekas. Ora ngefek barblas. Malah menyuburkan siklus modus “beruk-beruk berdasi”. Minimal memberi peluang cipta kerja usaha bagi buaya pemakan bangkai.

 Orang tanpa gejala gangguan mental  maupun memori terhapus sesaat. Saraf dan syahwat politik membuat penyuka kebal terhadap faktor eksternal. Namun kiranya, karakter didik suruhan binaan partai, tahu diri wajib gunakan topeng sesuai kepentingan pengorder. 

Ambisi politik tanpa bentuk mampu membuat ybs menembus daya tahan jiwa raga, batas wajar penyakit hati, ambang normal akal sehat. Pelampau batas diri secara politik pada oknum maupun kawanan penguasa. Satu pihak memancing implikasi overdosis. Pihak pasangannya, membawa ke implikasi kendali bawah sadar. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar