aja muring-muring malah dadi luwih miring
Fakta kasat mata di depan mata, simak dengan sekilas dan serap hikmah kandungan. Berita media massa yang tertangkap mata, abaikan demi stabilitas jiwa raga diri. Pergunakan mata sesuai peruntukan dan manfaat berlipat. Sekali tangkap mata, rekam maknawi dan buang sial apes diri. Sensitivitas mata akan terturai pada catatan perjalanan di dunia. Menjadi saksi yang memberatkan. Bisa diluar dugaan akal diri.
Entah bagian anggota tubuh mana yang merespon radar mata. Langsung bertindak sesuai mufakat kebulatan tekad hati kecil. Sebaliknya, sistem pertahanan dan ketahanan tubuh bagaimana yang memberi laporan sebaliknya. Pertimbangan rasa lebih mengutamakan pokoknya yang nikmat-nikmat saja. Perkara ikutan itulah sejatinya beban hidup.
Status statis diri tidak serta merta
ambil tindakan drastis. Kerajinan tangan membolak-balik fakta lewat akrobat kata.
Melahirkan tata hidup yang mempercepat proses atau pemapatan sifat mulia
manusia sesuai fitrah, kodrat dan pola meja makan orang tua. Pihak yang suka
berbuat kerusakan di muka bumi, tidak rela jika melihat kenyataan masih
tergelar tata masyarakat bertata krama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar