hitung mundur 2024, dedengkot vs nego persekot
Timbal balik antara wujudan partai politik pola multipartai dengan sistem praktik bebas pemilihan umum 2024 sudah ketebak prakiraan skore babak akhirnya. Kalkulasi politik mengalahkan kurva protokol kesehatan. Momentum penguasa alih isu agar tampak tetap digdaya walau dengan sisa-sisa apa daya. Ajang tarung bebas menuju 2024 sudah digelar.
Organisasi sosial politik, partai politik berhaluan bebas haluan hanya menguasai separuh lapangan hijau. Sisanya sudah diborong habia oleh makelar politik nusantara. Tepatnya investor politik global sudah patok tarif sewa lapangan. Terlebih petahana sudah tidak berhak maju lagi. Kecuali amandemen, merubah UUD NRI 1945 kesempatan kelima,
Mencari “wajah baru” bisa-bisa bisa salah comot. Stok pemain lama, bangkotan, menumpuk bebas di gudang. Pola karbitan, orbitan, oplosan tanpa malu diri, tampil dengan riang wajah polesan. Tidak pakai sungkan. Pengalaman ikut pesibuk binaan partai, bela oknum ketua umum sampai menjadi relawan politik digital.
Taruhan politik, negara tergadaikan. Yang kemarin belum lunas. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar