Halaman

Selasa, 22 Juni 2021

jalmo moro lungo nggowo memolo

jalmo moro lungo nggowo memolo

 Ada yahg koreksi, komen cukup sederhana, cekak aos. Usul “jalmo teko nggowo memolo, lungo ninggal memolo”. Maksud awal demikian. Padahal judul sudah menyuratkan, menyiratkn demikian. Tak apa, namanya bahasa memang perlu ilmu. Baik yang menulis, maupun pihak pendengar, pemirsa. Maka daripada itu, ternyata punya ilmu saja belum cukup. Baru syarat administrasi.

 Orang yang cakap menulis, bukan jaminan lancar buka mulut, banyak cakap, piawai tutur lisan. Sebaliknya, seorang dosen terganjl kariernya, karena mengalami kesulitan memenuhi syarat karya tulis ilmiah. Muncul di jurnal yang disediakan. Kesibukan mengajar kejar sejahtera.

 Jadi, “jalmo” dimaksud. Apa saja yang “dikejar”. Janji politik versi kampanye, syarat janji politik. Soal ybs terpilih karenanya. Soal janji, jalankan janji yang mengikat biaya politik. Suara diperoleh, cukup bilang terima kasih. Tetapi kepada pihak pemberi dukungan dana, persoalan tidak akan pernah selesai dan berakhir satu periode. 

Optimis bangsa bahwa 2045 nusantara bebas laku tipikor. Jadi, si jalmo durung lungo-lungo. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar