vonis alam berlaku umum, terkecuali jika
Perkuatan ideologi bangsa sudah menjadi keniscayaan. Belajar dari peringatan sejarah untuk merangkai sejarah masa depan. Tidak ada dosa bawaan, dosa turunan, dosa binaan, dosa ikutan, dosa penyerta maupun dosa susulan. Namun bencana politik beririsan dengan bencana kemanusiaan. Tragedi politik berbalut paket kebijakan politik. Lebih daripada itu, kompromi politik saat menetapkan UU bukti.
Bahasa manusia bersebut ‘bencana alam’. Manusia religi merasakan sebagai ujian, peringatan atau peluang mawas diri, kesempatan koreksi diri total. Bahasa alam membuktikan sifat serakah anak cucu nabi Adam a.s berdampak, berbalas langsung di tempat kejadian perkara. Tak pakai lama.
Masih ada uji bela bangsa, setia kepada partai atau loyal ke penguasa. Belajar dari bencana alam. Mulai sigapnya pemerintahan daerah (eksekutif dan legislatif) yang pro-rakyat atau sekedar kejar kekuasaan. Sampai bagimana rasa persatuan, persaudaraan (ukhuwah), solidaritas, ikatan teritorial antar umat. Wajar jika rakyat saat menghadapai kondisi eksternal di luar daya tahan, di atas ambang batas akan bertindak di luar akal, berbuat tanpa nalar, bergerak bebas logika.
Makna judul “kewajiban sebagai presiden vs loyalitas sebagai petugas partai”, date modified 4/19/2018 4:59 PM. Bayangkan kalau sebuah bangsa, dengan ratusan juta penduduknya, mau mendaur ulang tragedi dunia. Dengan bintang utama yang nyaris mirip. Skenario disesuaikan dengan tuntutan, tantangan dan kebutuhan zaman. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar