intimidasi politik mbokdé mukiyo, dudu intimisasi antar pesuruh binaan partai
Maunya sok akrab. Minimal dibilang gaul. Tahu gaya hidup gemulai, paham gengsi polesan plus pernah dengar adab asas berbangsa. Hafal urutan sila-sila daripada dasar negara. Lebih dari itu, lihai sebut pesohor pesepak bola dunia. ironis binti tragis, tidak pernah dengar tokoh bangsa yang sedang berkibar.
Karya buah pemikiran anak bangsa jelang proklamasi hingga zaman reformasi, repot berdemokrasi didominasi suara cetak relawan berbayar literasi politik digital. Generasi pencetak penebar penabur berita fitnah dunia, masuk sebutan predator editorial.
Bauran bebas
komposisi, literasi demokrasi digital pribumi mati rasa. Dalam hitungan jam,
terjadi perubahan tanpa faktor peubah. Muncul varian anyar yang lebih liar,
ganas, gila dibanding indukan. Kian menjadi-jadi jika ketemu pasangan. Ingat judul
jadul “dalil demokrasi nusantara, si gèdhèg lan si anthuk vs pemufakatan jahat”.
Date modified 6/21/2019 5:39 AM. Sudah kubilang apa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar