Halaman

Rabu, 02 Juni 2021

penguasa berlapis nusantara, tidak melangit tidak membumi

penguasa berlapis nusantara, tidak melangit tidak membumi

Hingga sampai pada terjadinya ungkapan berjudulan. Bukan tanpa sebab. Jauh dari isapan jempol. Asumsi historis yang tidak bisa dielakkan, direkayasa, dimanipulasi walau cuma sekalimat. Fakta empiris antar penguasa mengatakan, tersirat dengan gamblang benderang. Semakin disanggah malah menggugah fakta lain untuk berani tampil, menambah deretan saksi untuk bersaksi. Minimal memperkaya khazanah, kosa kata pembabaran, pemaparan sejarah.

 Adegan berulang, tipikal, monoton karena masih dalam bingkai multipartai. Haluan partai politik bebas haluan, praktek demokrasi pancasilanya plus bentukan pesta demokrasi. Menjadi faktor pembeda dan tidak menjadi penentu mana yang lebih dan atau kurang.

 Berkat media massa arus utama sampai media sosial arus pendek, yang ikut membudidayakan anak bangsa penyuka gerakan politik manasuka. Lanjut dengan aksi relawan politik digital, melahirkan generasi pendengung, pendenging sekaligus pendengki. Dipelihara oleh penguasa atau pihak aktor non-negara, agar nusantara selalu dalam kondisi di bawah satu kendali mutu. 

Siapapun presidennya, tetap akan memakai skenario multipihak. Kecuali. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar