profil
generasi medsos, besar mulut dan pendek jari tangan
Bukan monopoli penduduk
kota. Penduduk yang bermukin di desa, sigap mengikuti arus zaman dan lantang di
lajur laju peradaban blobal. Wajah desa gaya kota, menjadi pengisi kehidupan
harian. Selera mode tak beda jauh. Beda bahan dan merk. Yang impor, obral
murah.
Wong ndeso merasa naik
gensi jika makan ayam di restoran asing. Orang kota acapkali pilih warung kaki
lima, santap nasi sayur lauk ayam kampung. Persamaan nasib mendasar adalah
sama-sama korban teknologi. Soal menjadi perokok aktif, karena harga eceran
ketengan yang terjangkau.
Menjadi pengguna aktif
produk teknologi informasi dan komunikasi, hak segala anak bangsa pribumi. Seperti
mereka sama-sama pengguna motor. Pedagang sayur keliling pun mengantongi HP. Penjual
makanan keliling malam hari, bisa menerima panggilan dan pesanan.
Penumpang pesawat
terbang domestik tidak harus necis, parlente dan sok borju.
Agak tampak beda,
nasabah BRI dengan nasabah bank pelat merah lainnya. Pensiunan pejabat
pemerintah dirakyatkan, ambil uang pensiun di BRI. Pasar tradisional, pasar
lesehan, pasar subuh menjadi bukti kerakyatan.
Mau cerita rakyat atau
ungkap jati diri generasi medsos. Pemanasan yang bikin panas hati pemirsa
sesuai negara asal.
Generasi medsos dengan
predikat terkait aneka ujaran, bahkan tak ada di kamus. Keblusuk dalam memanfaatkan
media sosial. Maunya sok tahu, sok gagah tampil diri liwat aneka ujaran
kebencian, kebohongan, penistaan diri. Sudah diduga hasilnya yaitu tidak ada
manfaat. Bahkan menggerogoti jatah jiwa harian.
Ternyata, mereka berkaitan
dengan kondisi keluarga yang terjadi dalam waktu menerus. Justru terjadi pada
kondisi sejahtera bahagia. Bukan masa kecil kurang bahagia. Lebih pada masa
kini tidak mampu menemukan kebahagiaan hidup yang cuma mampir.
Tak terasa walau nyata,
efek domino revolusi mental menjadikan indra peraba manusia dan atau orang
Nusantara menjadi semakin multifungsi, multimanfaat, multiguna. Meringankan
tugas iblis dan kroninya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar