Halaman

Minggu, 11 November 2018

loyalis penguasa vs nasionalis loyang

loyalis penguasa vs nasionalis loyang

Dari segi bahasa, judul tak perlu dijabarkan, diutarakan, diketengahkan agar mudah dicerna. Beruntung sedikit, dari aspek peribahasa, mirip dan menjadi ‘ada loyang di balik emas’.

Kehidupan dunia. Daripada menulis tanpa ilmu, kita simak kandungan (QS Al Hadiid [57] : 20) : “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Tolok ukur keberhasilan, kesuksesan manusia politik cukup sederhana. Dimulai sebagai elit parpol. Lanjut sukses sebagai wakil rakyat, kepala daerah. Paling megah jika bisa jadi kepala negara. Wakil rakyat dan atau kepala daerah bisa bertahap, berjenjang.

Semakin bergelut dengan nikmat dunia, manusia politik semakin merasa sukses dan berjasa bagi bangsa dan negara. Merasa bisa menentukan nasib masa depan bangsa. Total kopral, semakin banyak merasa. Tak elok jika dipaparkan di ajang mulia ini.

Wajar jika manusia politik amat sangat merasa bisa, bukan bisa merasa. Sudah sinyalemen di kandungan (QS Huud [11] : 15) : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.”

Wajar jika satu periode dirasa cepat dan dirasa kurang. Akhirnya mereka memasuki ikhwal (QS Ibrahim [14] : 3) : “(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.”

Memang tidak sebegitunya. Sejarah yang membuktikan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar