ketika
cermin tetangga rusak, lawan kata vs kata lawan
Bagaimana
menyikapi diri ketika sedang bingung tak ketulungan. Bahasa mana. Pokoknya nyambung. Nyambung ora nyambung,
sing penting dong. Ini bisa jadi judul olahkata di sisa akhir periode tahun politik
2018.
Ketika kita
dicaci plus dimaki, jangan balas dengan pasal yang sama. Sambut dengan senyum
persahabatan. Ketika kita dibentak jangan langsung ciut nyali. Ketika kita
disanjung agar tersandung. Peribahasa lokal “ikut arus jangan sampai terbawa arus”.
Jalanan milik
bersama. Sesama pengguna seolah sudah tidak ada kode etik. Klas bebas, main
bebas vs bebas main. Pemotor yang memakai pelindung kepala dan penutup wajah,
bebas berimprovisasi. Kondisi ini lanjut ke lembaga negara. Antar penyelenggara
ada acara laga bebas.
Kue nasional
yang dibagi habis sampai wadahnya. Bukan sekedar ukuran kue. Lebih pada
informasi kandungan gizi, komposisi. Agak bingung untuk mengutarakan.
Di lapangan, di
tempat kejadian perkara, di lokasi atau asal-muasal bencana politik. Mufakat untuk
musyawarah. Serahkan kata sepakat kepada kekuatan pasar. Tangan tak terlihat,
itulah yang mendominasi peradaban politik Nusantara.
ketika
cermin tetangga rusak, lawan kata vs kata lawan
[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar