Halaman

Kamis, 01 Maret 2018

Yang Penting Sehat vs Yang Penting Laku



Yang Penting Sehat vs Yang Penting Laku

Untuk mewujudkan masyarakat sehat sebagai syarat utama terwujudnya bangsa yang sehat, perlu dukungan nyata semua pihak. Kemajuan teknologi dan farmasi menentukan keamanan, mutu dan gizi obat.

Tingkat  kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat akan menentukan pilihan obat. Masyarakat secara awam mengenal adanya obat generik yang murah meriah dan terjangkau, bisa dibeli di warung terdekat serta obat nongenerik.

Kebutuhan akan obat, terutama obat tanpa resep dokter, membuat usaha dan jasa farmasi atau sejenisnya semakin komersial. Pada kondisi tertentu, keamanan, mutu dan gizi obat terabaikan.

Jika ikhwal di atas berlanjut, khususnya dikaitkan dengan aspek kehalalan bagi umat Islam. sangat dimungkinkan cukup berbahaya dan merugikan konsumen. Wajar jika ahli obat-obatan membuat komposisi obat yang dianggap mujarab, mustajab, manjur dan cespleng.  Dimungkinkan memakai unsur antara lain yang terindikasi mengandung enzim babi atau zat kimia yang berdampak secara efek domino.

Akhirnya obat memang menyembuhkan tetapi tidak menyehatkan. Obat mempunyai efek samping atau malah menimbulkan ketergantungan pada obat.

Obat masuk kategori berbahaya karena kondisi atau kategori “yang meragukan”.  Efek yang ditimbulkannya bak cemaran kimia di tubuh manusia. Bahaya atas kategori halal berdampak nyata pada ketenangan jiwa konsumen muslim.

Jadi, obat dengan kategori haram dan/atau meragukan, bukan sekedar aspek sehat, tetapi juga nilai-nilai relijius. Umat Islam jangan sampai terjebak seolah tak ada pilihan lain, keculai harus mengkonsumsi obat dimaksud. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar