Halaman

Kamis, 22 Maret 2018

Profesional Pakai Topeng Politik, Jadi Badut


Profesional Pakai Topeng Politik, Jadi Badut

Bayangkan, ujaran pihak berwajib yang bertanggung jawab atas keuangan negara, bahwasanya negara maju – bahkan negara adidaya – mempunyai utang luar negeri (ULN). ULN Jepang setara 200% PDB-nya. NKRI baru jelang 30% dari amanat UU sekecil 60%.

Asumsi politisnya, tidak perlu kuwatir dengan menjulangnya ULN. Soal efek domino ULN, menjadi tanggung renteng rakyat sebagai penikmat, pengguna akhir kesejahteraan rakyat.

Profesional atau kalangan akademis, orang kampus, ketika masuk pusaran syahwat politik, akan hanyut dengan aroma irama kawanan penguasa. Kalau tidak mau ikut arus, akan terkena kutukan.

Terkait ULN. Rakyat tak mau tahu, kapan realisasi ULN bisa >200% atau >250% PDB. Ancar-ancarnya, 250 juta rakyat Indonesia sanggup saweran kembalikan ULN.

Masalah bukan itu, soal malah jadi juru bicara, propaganda sekaligus tipu-tipu rakyat. Apakah Rp cetakan teranyar laku di pasar dunia. Aoakah hukum berbanding lurus terjadi. Jika ULN melambung maka korupsi dalam negeri membubung. Antara ULN dan tipokor saling adu gengsi.

Sejarah yang akan membuktikan. ULN adu nyali melawan korupsi dalam negeri. Atau malah terjadi hubungan sinergitas, saling menguntungkan.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar